Wednesday, June 8, 2016

Mahasiswa Malaysia Ini Salah Sangka?

SEJAK th. 1958, Kampus Indonesia terima beberapa mahasiswa yang datang dari Malaysia, yang namanya saat itu masihlah Persekutuan Tanah Melayu, termasuk juga di dalamnya Singapura. Sebagian diantara mereka kuliah di jurusan Fakultas Sastra (FS) di Jalan Diponegoro No. 82 Jakarta Pusat, yang terdapat di depan Tempat tinggal Sakit Umum Pusat (RSUP) yang lalu bernama RSUP Cipto Mangunkusumo. 

“Ada narasi lucu yang menarik dengan nama tempat tinggal sakit itu, ” kata Ayatrohaedi dalam memoarnya, 65 = 67 Catatan Berantakan serta Catatan Apa Ada. Ayat masuk jurusan Fakultas Sastra pada 1957. 

Lantaran letak FS pas di depan RSUP, mahasiswa dari Malaysia itu, sudah pasti sehari-hari juga membaca nama tempat tinggal sakit yang tercantum dibagian depannya. Lantas mereka terbengong-bengong. Kata mereka, hebat sekali Indonesia ini, untuk masalah sakit pusar saja disiapkan tempat tinggal sakit sekian besar. 

“Harap maklum, ” kata Ayat, “pusat dalam bhs Melayu, termasuk juga dalam Bhs Indonesia ‘gaya lama’ memanglah bermakna pusar. Kata pusar yang disebut pengindonesiaan kata Jawa, puser, saat ini kelihatannya menaklukkan kata pusat untuk arti sisi perut itu. ” 

“Kami cuma tertawa, ” lanjut Ayat, “dan rekan-rekan Malaysia itu juga pada akhirnya juga ikut tertawa sesudah tahu ada arti lain untuk kata pusat itu. ” 

Ayatrohaedi (lahir th. 1939) mencapai gelar sarjana arkeologi (1964) serta doktor linguistik (1978). Pengarang dalam bhs Sunda serta Indonesia ini pernah menjabat ketua jurusan FS UI (1983-1987), guru besar arkeologi (1992), serta pembantu dekan bagian akademik FS UI (1999-2000). Dia wafat pada 18 Februari 2006.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home